Nusantaratv.com - Di tengah keterbatasan fisik akibat kelainan tulang langka yang menjadi kasus pertama di Indonesia, Chelsea Gracia Manulang, seorang anak perempuan berusia 9 tahun, menunjukkan semangat luar biasa dalam menjalani kehidupan.
Senyum dan keceriaannya seolah menjadi simbol perjuangan, harapan, dan cinta yang tulus. Kisah Chelsea sebelumnya menggetarkan hati Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, yang bahkan sempat meneteskan air mata saat menceritakan kondisi medis langka yang diidap Chelsea.
"Salam untuk adik kita Chelsea di Jakarta Selatan, yang menderita penyakit tulang sangat langka, dan pengobatannya hanya bisa dilakukan di Jerman," ungkapnya haru.
Momen haru tersebut berlanjut dalam suasana penuh semangat kemerdekaan, saat Chelsea mendapat kehormatan untuk bertemu langsung dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada perayaan HUT ke-80 RI.
Pertemuan itu juga dihadiri oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indrawijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Didampingi ibunda tercinta, Elsaday, Chelsea tampak bahagia saat berada di Istana Negara.
Kini, Chelsea tengah menikmati masa kecilnya dengan penuh semangat. Ia baru saja pindah ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Srengseng 12 Jagakarsa setelah sebelumnya menempuh pendidikan di sekolah swasta.
Menurut sang ibunda, Chelsea mengalami tantangan dalam mendapatkan akses pendidikan negeri karena keterbatasan tenaga pengajar inklusif.
Namun berkat bantuan dari pihak Sudin Pendidikan dan dukungan pemerintah, Chelsea akhirnya bisa belajar di sekolah negeri dan bersosialisasi dengan teman-teman barunya.
"Dia (Chelsea) memang anak yang sangat semangat belajar. Baru pindah (sekolah) selama dua minggu, didampingi Sudin untuk masuk sekolah negerinya. Sebelumnya di negeri memang dia agak susah masuknya. Mungkin belum ada guru yang khusus inklusif, atau yang menangani seperti ini. Takutnya tidak bisa menangani dengan baik," ujar Elsaday saat berbincang dengan jurnalis Nusantara TV Abraham Silaban dalam program 'Abraham', Senin, 18 Agustus 2025.
Chelsea sendiri kini duduk di bangku kelas 3 SD, dan meski memiliki fisik yang ringkih, semangat belajarnya tetap tinggi.
"Sebelumnya sekolah di SD Kartika 85. Pretasinya bagus, justru termasuk juara 10 besar, bahkan pernah juara sembilan di kelas. Dia bisa mengikuti sampai gurunya kaget," ujar Elsadai.
Chelsea tampak sedikit pemalu saat pertama kali ditemui, namun aktif dan ceria saat bersama teman-temannya. "Teman aku Delisa dan Rumaisa," ucap Chelsea dengan senyum malu-malu.
Kisah kelahiran Chelsea pun penuh perjuangan. Sang ibu mengisahkan bahwa sejak dalam kandungan, kondisi kelainan tulangnya sudah terdeteksi.
"Lima bulan di USG sudah kelihatan seperti itu, dokter mengatakan, 'Bu, ibu harus siap menerima semuanya, anaknya seperti ini'," ujar Elsaday.
"Semua syok, setiap ibu yang tahu kondisi (anaknya) seperti itu," tambahnya.
Kondisi medis Chelsea kompleks, tulang punggung bengkok, bentuk tangan dan jari yang tak sempurna, Chelsea tetap menjalani hidup dengan semangat luar biasa.
"Dokter bilang, 'seperti itu keadaanya, dan bisa diobati setelah lahir'. Saya tidak mau menyesal seumur hidup, karena saya anggap ini adalah ujian kesabaran buat saya, menerimanya dengan ikhlas," ucap Elsaday dengan mata berkaca-kaca.
Lahir pada 12 Februari di RSUP Sanglah, Denpasar, Chelsea sempat dinyatakan meninggal selama lima menit karena tidak bernapas. Namun, keajaiban terjadi, dia kembali hidup dan terus berjuang hingga hari ini.
"Mungkin Tuhan punya rencana. Jadi saya pemulihan dari operasi caesar. Karena kondisi seperti ini tidak bisa dipaksa normal, takut putus kakinya. Saya pemulihan, banyak dokter, tapi tiba-tiba saya lihat tidak ada anak saya, mungkin mereka takut saya syok, 'anaknya lagi dimandiin ya bu, lagi dibersihin', ternyata tiga hari itu saya tidak berjumpa, dia (Chelsea) di ruang ICU berjuang hidup," ungkapnya.
"Tepat di tanggal 14 Februari, dia 12 Februari lahirnya, di hari Valentine, Tuhan kasih anugerah, saya berjumpa sama dia pertama kali," cetus Elsaday.
Chelsea menjadi inspirasi banyak orang, termasuk Presiden dan pejabat tinggi negara. Chelsea bukan hanya seorang anak dengan kebutuhan khusus. Dia adalah simbol kekuatan, harapan, dan semangat juang di tengah keterbatasan.
Di usianya yang masih belia, Chelsea sudah mengajarkan kita semua arti dari keberanian dan keteguhan hati.
"Semangatnya kuat. Saya juga kadang terkagum-kagum, saya belajar dari dia tentang ketulusan dan semangatnya. Saya banyak bersyukur jadinya, dengan kesempurnaan kita, malah banyak mengeluh. Dia sekecil ini bisa melewati semuanya," imbuhnya.
"Saya pastikan dia memiliki cinta yang banyak dari saya ibunya, walaupun sempat terpisah, sempat kehilangan kasih figur seorang ayah," tukas Elsaday.
Saksikan momen ketika Abraham dan tim berkunjung ke kediaman Chelsea Gracia di Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan hangat ini, mereka berbincang langsung, mengikuti aktivitas keseharian Chelsea, dan mendengarkan kisah dari sang ibunda, Elsaday. Simak selengkapnya dalam video berikut.
Program "Abraham" hadir setiap Senin pukul 20.00 WIB di Nusantara TV.