Nusantaratv.com-Santri korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur yang tertimbun puing reruntuhan beton berhasil dievakuasi oleh tim SAR.
Santri bernama Syaiful Rosi Abdillah tersebut berhasil diselamatkan berkat tangannya mengetuk-ngetuk seng dan akhirnya didengar tim SAR. Meski selamat, tapi kaki kanannya terpaksa diamputasi karena tertindih beton.
Syaiful Rosi Abdillah ditemukan tim SAR 3 hari pasca kejadian. Ia mengaku selama 3 hari tidak makan dan minum hingga tubuhnya lemas dengan kaki kanan tertindih beton sementara kepalanya terhimpit seng.
Mendekati masa golden time (waktu terbaik penyelamatan), tim SAR menyisir semua sudut reruntuhan dan berteriak mencari korban. Rosi hanya bisa menggerakkan tangannya dengan ketuk-ketuk seng hingga tim SAR mendengar dan Rossi akhirnya bisa diselamatkan dengan cara melubangi beton.
Rosi berhasil dievakuasi di hari ketiga dengan kondisi selamat. Namun kaki kanannya remuk dan terpaksa harus diamputasi oleh tim dokter RSUD Notopuro Sidoarjo.
Sementara ibu korban mengaku senang anaknya masih diberi umur panjang dan mendapat bantuan kaki palsu dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Ia berharap anaknya bisa beraktivitas seperti semula.
Hingga kini masih ada 13 korban yang masih menjalani perawatan di RSUD Notopuro Sidoarjo. Dua pasien di antaranya menjalani operasi yakni Wahyudi untuk tulang selangka dan Syaiful Rosi Abdillah untuk kaki.