Nusantaratv.com-Kawendra Lukistan kembali mendapat kepercayaan untuk memimpin Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) kedua kalinya.
Kawendra yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum 2019-2025 resmi terpilih lagi untuk masa bakti lima tahun ke depan 2025-2030 pada Kongres I Gekrafs di Dome Senayan Park, Jakarta, Sabtu (19/7/2025).
Hadir sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih antara lain, Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Staf Khusus Presiden Yovie Widianto dan para tamu undangan lainnya.
Turut hadir Ketua Dewan Pembina Gekrafs, Sandiaga Uno dan para pengurus DPP Gekrafs.
Sebelumnya dalam sambutan membuka, Kawendra Lukistan menyampaikan ia bersama seluruh jajaran pengurus Gekrafs sudah bergerak selama kurang lebih 7 tahun di mana 6 tahun diantara bergerak secara swadaya.
Ia mengatakan misi yang diusungnya bersama dengan jajaran pengurus Gekrafs adalah misi yang sederhana yaitu bahwa pelaku itu marwahnya harus terjaga dan hidupnya ke depan harus lebih sejahtera.
"Itulah Graf kenapa hadir? Jadi kita berangkat dari ketika 2019 lalu kita melihat pelaku begitu kurang diapresiasi. Ternyata Indonesia kita masih defisit untuk apresiasi terhadap pelaku saat itu. Makanya kita hadir untuk bisa mendorong bahwa pelaku ekraf ini potensinya besar," kata Kawendra.
Baca juga: Menuju Kongres I Gekrafs 2025, Kawendra Optimistis Ekonomi Kreatif untuk Masa Depan Indonesia
Menurut Kawendra asal mendapatkan ruang tentu para pelaku ekraf bisa berdaya dengan cara yang luar biasa.
Untuk itu, kata Kawendra, Gekrafs kini tak lagi hanya sebatas untuk pelaku ekrafs melainkan terbuka bagi pihak-pihak yang memiliki kepedulian terhadap ekraf.
"Karena pelaku ekraf butuh dukungan semuanya gitu. Di Gekrafs alhamdulillah lintas profesi, lintas warna, lintas background," ujarnya.
Kawendra mengatakan Gekraf memiliki empat narasi besar yang disebut 4 L. L yang pertama adalah literasi ekonomi kreatif. Kedua adalah lahirnya pengusaha-pengusaha baru di sektor ekraf. Supaya apa? Luasnya lapangan kerja di sektor ekraft. Dan L yang yang keempat adalah lestarinya produk kreatif kesenian dan kebudayaan.
Secara organisasi, kata Kawendra, Gekraf juga tumbuh dan berkembang secara pesat. Kini telah terbentuk kepengurusan Gekraf di 38 provinsi. Dan sudah ada di 260 kabupaten/kota. Bahkan di luar negeri juga sudah ada perwakilan yakni Singapura, Belanda, Jerman, Belgia, Perancis, Inggris.
Selain itu ekraf sejak tahun 2023 telah memiliki hari besar yang disebut Hari Ekonomi Kreatif Nasional yang diperingati setiap tanggal 24 Oktober.
Kendati demikian Kawendra menyadari masih banyak kekurangan yang perlu pembenahan. Dengan sumber daya dan kemampuan para pelaku ekraf di Indonesia, Kawendra optimis masa depan ekonomi kreatif Indonesia sangat cerah.