Nusantaratv.com-Sejumlah siswa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan terpaksa harus bertaruh nyawa dengan menaiki gondola setiap kali menyeberang sungai saat pergi dan pulang sekolah.
Mereka tidak punya pilihan lain lantaran di sungai selebar 100 m itu tidak memiliki jembatan.
Kondisi miris tersebut ada di Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Para siswa itu terpaksa harus bertaruh nyawa dengan menggunakan gondola menyeberangi sungai selebar lebih dari 100 m yang penuh dengan bebatuan. Bocah-bocah ini tidak punya pilihan lain. Sebab aksi satu-satunya dari dan menuju sekolah mereka yang terdekat hanya melalui sungai ini meski terlihat berbahaya.
Baca juga: NTV Tonight: 12 Siswa SD di Lampung Alami Keracunan Usai Konsumsi Jajanan di Kantin Sekolah
Jika saat musim hujan turun, air sungai meluap sangat deras, mereka pun terpaksa harus meliburkan diri karena takut menyeberangi sungai dengan menggunakan alat yang ditarik dengan menggunakan tali ini.
Menurut pemerintah setempat, gondola ini digunakan sudah 2 tahun dan dibuat oleh seorang warga menggunakan uang pribadi.
"Masyarakat yang membeli lokasi di sini melihat kondisi akses ke menuju lahannya sulit ketika musim hujan. Lalu berinisiatif dengan menggunakan dana pribadi beliau membangun alat akses untuk mempermudah masyarakat terutama ee ibu-ibu dan anak-anak ke pasar atau ke sekolah," kata Sekdes Bonto Manurung Yustandi, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning.
Meski akses ini sangatlah vital bagi warga hingga pelajar, namun pemerintah belum juga mewujudkan harapan warganya yang ingin dibuatkan jembatan penyeberangan.
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh