Nusantaratv.com - Industri sepeda motor tengah menghadapi penurunan permintaan global sebesar 15 persen, dan Harley-Davidson termasuk yang paling terdampak.
CEO Jochen Zeitz baru-baru ini mengungkapkan registrasi motor mereka turun 18 persen untuk tahun 2025. Namun, muncul harapan lewat peluncuran model baru yang lebih terjangkau bernama Hoglet, yang diharapkan bisa membalikkan tren negatif ini.
Dikutip dari Carscoops, Jumat (1/8/2025), sudah menjadi strategi Harley dalam beberapa tahun terakhir untuk menarik konsumen muda dengan motor yang lebih murah.
Saat ini, model paling terjangkau mereka di Amerika Serikat (AS) dibanderol sekitar US$10.000 (sekitar Rp165 jutaan), harga yang masih dianggap tinggi oleh sebagian besar pembeli pemula.
Namun, perubahan besar akan datang. Zeitz mengonfirmasi dalam panggilan pendapatan terbaru jika mereka akan merilis motor dengan harga "di bawah US$6.000 (Rp99 jutaan)" pada akhir tahun ini, dengan penjualan dimulai 2026.
Menghidupkan Kembali Nama Lama
Model baru ini akan diberi nama Sprint, nama bersejarah yang pernah digunakan Harley pada era 1960-an untuk melawan dominasi motor murah Honda.
Sprint dijadwalkan mulai dikenalkan ke dealer pada Oktober, dan tahun depan akan hadir versi bergaya cruiser sebagai pendamping, kemungkinan menggunakan basis teknis yang sama.
Meskipun belum ada detail teknis yang diungkapkan, motor ini dipastikan akan memiliki kapasitas mesin jauh di bawah model Harley saat ini yang berkisar di atas 975 cc, sejalan dengan tujuannya untuk menarik pengendara baru.
"Terinspirasi dari warisan kami dan semangat ikonik Harley-Davidson Sprint, motor baru ini menghadirkan keberanian dan kesenangan, serta menangkap semangat pemberontakan khas Harley," ujar Zeitz.
Motor ini dirancang agar mudah diakses sekaligus menguntungkan secara finansial, dan dipandang sebagai langkah penting dalam strategi pertumbuhan Harley-Davidson di masa depan, terutama untuk membuka peluang baru di pasar utama mereka.
Lokasi produksi dan pihak yang akan merakit Sprint masih dirahasiakan. Namun, Harley sebelumnya sukses menjual motor murah satu silinder X440 seharga sekitar US$3.000 (Rp49 jutaan) di India, yang dikembangkan bersama Hero MotoCorp. Motor tersebut belum tersedia di Eropa maupun Amerika Serikat.
LiveWire Ikut Menyusutkan Skala
Sub-merek listrik Harley, LiveWire, yang juga tengah berjuang, turut mengincar pasar pemula.
Mereka berencana memproduksi dua motor mini, masing-masing untuk jalur off-road dan jalan raya, yang sebelumnya telah diperkenalkan sebagai konsep.
Motor ini diklaim mampu melaju dari 0-50 km/jam dalam 3 detik, dengan kecepatan puncak 85 km/jam dan jarak tempuh hingga 160 km.
Langkah ini dilakukan di tengah performa buruk LiveWire, yang hanya berhasil menjual 88 unit motor listrik pada paruh pertama 2025, turun 68 persen dari tahun sebelumnya.
Kerugian operasional mencapai US$38,4 juta (Rp633,79 triliun), menekankan pentingnya menemukan produk yang sesuai dengan pasar.