Prabowo Bertekad Tekan Defisit APBN ke Nol, Preskom NT Corp: Hilirisasi Kunci Tingkatkan Pendapatan Negara

Nusantaratv.com - 15 Agustus 2025

Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon dalam program Breaking News Nusantara TV mengulas pidato Presiden Prabowo dan RAPBN 2026
Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon dalam program Breaking News Nusantara TV mengulas pidato Presiden Prabowo dan RAPBN 2026

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon menyambut positif tekad Presiden Prabowo Subianto untuk menekan defisit APBN menjadi nol pada tahun-tahun mendatang. Menurutnya kebijakan hilirisasi dapat menjadi langkah strategis bagi Pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara secara signifikan. 

Merujuk pada postur APBN 2026 yang disampaikan oleh Presiden Prabowo di DPR RI hari ini. Nurdin mencatat adanya tantangan besar pada postur APBN tersebut. Dengan belanja negara sebesar Rp3.786,5 triliun dan pendapatan negara Rp3.147,7 triliun, defisit yang tercatat mencapai Rp638,8 triliun atau 2,48 persen dari PDB.

“Yang menarik, Pak Presiden menyampaikan APBN kita dirancang Rp3.786,5 triliun, tapi pendapatan negara adalah Rp3.147 triliun, defisit APBN Rp638,8 triliun. Ini akan menambahkan kewajiban utang kita. Tapi Pak Presiden tadi sudah sangat eager menyatakan bahwa di tahun depan atau tahun berikutnya, beliau mengusahakan defisit APBN menjadi nol,” kata Nurdin Tampubolon dalam program Breaking News Nusantara TV mengulas pidato Presiden Prabowo dan RAPBN 2026 bersama host Nastiti Lestari, Jumat (15/8/2025).

Nurdin menyampaikan negara yang bagus harusnya tidak defisit justru ada positifnya, ada kelebihan dari pendapatan.

"Belanja negara lebih kecil dari pendapatan negara. Itu yang sangat sehat," ujarnya.

Ia berpandangan program hilirisasi yang menjadi salah satu fokus Asta Cita Presiden Prabowo bisa menjadi kunci untuk meningkatkan pendapatan negara secara signifikan, asalkan dijalankan secara konsisten dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

“Kalau ini serius dan seluruh elemen bangsa, terutama para pemegang kekuasaan dalam menangani pengelolaan sumber daya alam kita, itu bahkan melebihi pendapatan kita pun bisa,” ucapnya.

Nurdin juga menyoroti potensi besar BUMN yang memiliki total aset sekitar US$1.000 triliun.

"BUMN kita itu asetnya adalah US$1.000 triiliun. Kalau 5 persen saja keuntungannya, itu adalah US$50 triliun. Bayangkan berapa pendapatan hanya dari BUMN saja?" pungkasnya.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close