Proses Evakuasi Ponpes Al Khoziny Resmi Dihentikan, 67 Korban Dinyatakan Meninggal Dunia

Nusantaratv.com - 07 Oktober 2025

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Setelah berjibaku selama kurang lebih 9 hari sejak 29 September lalu, proses evakuasi para korban runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur resmi dihentikan pada Selasa 7 Oktober 2025.

Berdasarkan data per hari ini, jumlah korban yang berhasil dievakuasi mencapai 171 orang dengan rincian 104 korban selamat, 67 korban meninggal dunia dan 8 body part atau potongan tubuh.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing saat diwawancara oleh Nusantara TV membenarkan jika proses evakuasi terhadap korban ambruk musala Ponpes Al Khoziny telah ditutup. 

"Hari ini sudah dilakukan penutupan untuk kegiatan pencarian terhadap para korban," kata Kombes Pol Christian Tobing. 

Kendati demikian, sambung Kapolresta, pihaknya tetap melakukan upaya pasca kegiatan pencarian. Termasuk tetap bersiaga mengamankan lokasi di wilayah Pondok Pesantren Al Khoziny. 

Kapolresta menuturkan sejak hari pertama kejadian personel kepolisian dari Polresta Sidoarjo langsung melakukan kegiatan pengamanan di lokasi kejadian. Dilanjutkan dengan melakukan proses evakuasi para korban bersama dengan Basarnas, Kodim 16 Sidoarjo, BPBD dan Pemerintah Daerah.

Baca juga: DVI Gunakan Foto Senyum untuk Identifikasi Korban Ponpes Al Khoziny
  
"Kemudian selanjutnya juga berkolaborasi berkoordinasi dengan stake holder terkait. Untuk bersama bersinergi melakukan upaya yang paling utama adalah bagaimana kita melakukan misi keselamatan kepada para korban yang masih hidup ya pada saat itu," tuturnya.

Selain terlibat aktif dalam proses evakuasi, kata Kapolresta, pihaknya bersama instansi terkait membawa para korban ke rumah sakit yang ada di wilayah Sidoarjo. Kemudian melakukan identifikasi jenazah para korban.

Tak hanya itu, personel Polresta Sidoarjo juga memberikan bantuan konseling kepada para wali santri dan keluarga korban.   

"Kita juga membantu untuk memfasilitasi segala bentuk informasi yang diperlukan oleh para keluarga. Dalam hal mendapatkan informasi terkait dengan proses identifikasi," terangnya. 

Ditanyakan soal proses hukum terkait insiden ambruknya musala Ponpes Al khoziny.  

"Setelah kegiatan ini itu masih belum. Tentunya itu nanti akan ada selanjutnya. Untuk penanganannya ditangani oleh Polda Jawa Timur," pungkasnya. 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close