Sewindu Kilang Pertamina Internasional, Bangun Legasi untuk Ketahanan Energi Indonesia

Nusantaratv.com - 14 November 2025

Pertamina/ist
Pertamina/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Memasuki usia sewindu, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memantapkan posisinya sebagai perusahaan energi terdepan di Indonesia bahkan di level internasional. Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah pencapaian strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional, serta mendorong transformasi industri migas di Indonesia. Sejak didirikan pada 2017, KPI menjalankan peran penting dalam pengolahan minyak bumi menjadi produk-produk olahan kilang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Perjalanan KPI dimulai pada 13 November 2017. Saat diberi tugas sebagai Subholding, Refining and Petrochemical di Pertamina pada September 2020, KPI menjalankan amanah untuk untuk mengelola dan mengembangkan kilang-kilang strategis milik Pertamina, yakni Kilang Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Kilang Kasim. Menurut Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, salah satu upaya pengelolaan dilakukan melalui pembangunan infrastruktur penting untuk mendukung ketahanan energi nasional.

Beberapa proyek yang telah dijalankan KPI antara lain proyek Blue Sky dan Green Refinery Kilang Cilacap, Revitalisasi RCC (unit pengolah residu) di Kilang Balongan, Refinery Development Master Plan (RDMP) atau proyek pengembangan kilang di Kilang Balongan, Ultra Low Sulfur Diesel (ULSD) di Kilang Balongan, Platformer I Kilang Dumai, Pipa Senipah Balikpapan, Revamp CDU (peningkatan kapasitas pengolah crude) unit IV Balikpapan, tangki minyak mentah di Terminal Lawe-Lawe Balikpapan, peningkatan kapasitas unit produksi dan utilitas (ISBL & OSBL) di TPPI, pembangunan 4 unit tangki di Kilang Balongan dan relokasi Single Point Mooring (SPM) Balongan.

Di bidang operasional, KPI juga menorehkan sejumlah pencapaian. Taufik mengungkapkan, total bahan baku yang diolah pada rentang periode 2019-2024 mencapai 320 Juta barel per tahun. Angka tersebut dirinci dengan produksi BBM sebesar 250 Juta barel per tahun, produksi produk non BBM sebanyak 30 juta barel per tahun dan produksi produk lainnya mencapai angka 21 juta barel per tahun.

Pada periode 2019-2024, keandalan fasilitas kilang KPI ditandai dengan Plant Availability Factor (PAF) 99%. Dalam periode yang sama, Yield Valuable Product KPI terus ditingkatkan hingga mencapai 81%, menunjukkan efisiensi dan produktivitas yang tinggi. Sementara Energy Intensity Index (EII) periode 2021-2024 berada di angka 107%.

Dalam delapan tahun terakhir, KPI juga melahirkan sejumlah produk inovatif yang ramah lingkungan. Beberapa produk ramah lingkungan unggulan KPI diantaranya PertaminaSAF, PertaminaRD, Biosolar, MFO Low Sulphur, Diesel X, dan Breezon. Taufik menyatakan, beragam produk inovatif tersebut merupakan bukti komitmen KPI untuk mendukung target Net Zero Emission tahun 2060 yang telah dicanangkan pemerintah.

“Diantara deretan produk tersebut, PertaminaSAF merupakan terobosan besar kami. Bahan bakar pesawat terbang ini dibuat dari minyak jelantah yang ramah lingkungan, sehingga menjadikannya bahan bakar masa depan dalam dunia aviasi,” tutur Taufik.

Pertamina/ist

Selama 8 tahun, KPI juga terus berinovasi dalam teknologi kilang agar lebih modern dan ramah lingkungan. Inovasi-inovasi ini telah dipresentasikan dan mendapat penghargaan internasional.

Kilang Dumai misalnya, mengembangkan inovasi yang berfokus pada optimalisasi pengolahan minyak mentah (crude oil), khususnya jenis super heavy crude yang memiliki tantangan teknis tinggi dalam proses pengolahan.

Di selatan Pulau Jawa, Kilang Cilacap mengembangkan inovasi untuk meningkatkan unit Treated Distillate Hydro Treating (TDHT) agar mampu mengolah bahan baku nabati menjadi Renewable Diesel dan Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Di utara Pulau Jawa, Kilang Balongan mengembangkan inovasi untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi dalam proses pengisian pelumas pada peralatan berputar (rotating equipment) di lingkungan kilang.

Dan di Pulau Kalimantan, Kilang Balikpapan mengembangkan inovasi pengganti foam (busa untuk pemadam kebakaran) untuk mengurangi dampak lingkungan dalam pelatihan pemadam kebakaran dan pengujian fasilitas proteksi kebakaran.

“Deretan inovasi itu menunjukkan bahwa peran KPI tak hanya menjadi pengelola dan operator kilang, tapi juga menjadi pelopor teknologi energi berkelanjutan,” ungkap Taufik.

Pertamina/ist

Sementara itu, dalam aspek sumber daya manusia dan keselamatan kerja, KPI meluncurkan berbagai program inovatif. Menurut Taufik, program-program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi keselamatan dan kesejahteraan pekerja dan mitra kerja. Program-program tersebut antara lain Safety Leadership Program (SLP) 4.0 yang merupakan program peningkatan budaya keselamatan kerja.

Selama 8 tahun, KPI tak hanya mengedepankan aspek bisnis, tapi juga merangkul masyarakat sekitar kilang melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program ini mencakup pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pelestarian lingkungan. Pada periode 2023-2024, KPI menyalurkan sekitar Rp34 miliar untuk 370 program TJSL.

Deretan pencapaian KPI selama 8 tahun itu lantas mendapatkan penghargaan bergengsi dari sejumlah pihak. Tak hanya dari tingkat nasional, penghargaan tersebut juga datang dari level internasional. Diantaranya adalah PROPER Emas dan Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup, Subroto Award dari Kementerian ESDM dan dua penghargaan dari Asian Downstream Summit 2025, kategori Leader of The Year dan Sustainable Technology of the Year.

“KPI juga meraih Customer Satisfaction Index dan Stakeholder Perception Index dengan kategori Baik, menunjukkan kepercayaan tinggi dari pelanggan dan pemangku kepentingan,” tambah Taufik.

Menutup pernyataannya, Taufik menegaskan, semua pencapaian yang diraih KPI dalam 8 tahun terakhir merupakan buah dari kerja keras dan dedikasi semua pekerja sebagai legasi KPI. Ia menegaskan, semua ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari optimisme yang akan terus digelorakan untuk terus menjaga ketahanan energi di Indonesia.

“HUT ke-8 KPI menjadi momentum untuk memperkuat sinergi, memperluas kontribusi, dan menyalakan semangat inovasi demi masa depan energi Indonesia yang berkelanjutan,” tutup Taufik.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close