Nusantaratv.com-Tahun depan pembelian gas elpiji 3 kilogram wajib menggunakan identitas Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Hal itu disampaikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat diwawancara awak media usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana.
"Tahun depan ya. Jadi yang kaya enggak usah pakai LPJ 3 kilo lah ya. Diesel 8, 9, 10. Saya pikir mereka dengan kesadaranlah," kata Bahlil seperti diberitakan Nusantara TV.
Jadi kalau mau beli harus pakai KTP, Pak?" tanya wartawan.
"Teknisnya lagi diatur," jawab Bahil.
Terkait kedatangannya ke Istana untuk menemui Presiden, Bahlil mengaku dipanggil untuk membahas tentang ekonomi dan program-program 2025 yang masih tertunda.
"Bahas tentang ekonomi. Kita bahas tentang ekonomi, terus program-program 2025 yang masih pending yang harus segera diselesaikan," ujarnya.
"Terus kita juga berbicara tentang prospek program 2026 dalam rangka pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.
Dari sisi energi, papar Bahlil, Pemerintah akan mencoba untuk membangun 5.700 desa yang belum teraliri listrik dan 4.400 dusun. Pembangunan ditargetkan selesai pada 2029 atau 2030 yang akan datang.
Menurut Bahlil, anggaran untuk rencana pembangunan ribuan desa tersebut masih dihitung.
"Anggarannya dari APBN karena itu kan untuk pelayanan masyarakat. Karena saat tadi kami melapor kepada Pak Presiden, Bapak Presiden menekankan ini urusan rakyat kecil di bawah ini engga bisa kita menghitung secara ekonomi. Jadi dibutuhkan kehadiran negara dan Bapak Presiden memerintahkan langsung menganggarkan," pungkasnya.