Nusantaratv.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan memberi lampu hijau bagi Nvidia untuk menjual versi terbatas dari chip AI generasi terbaru mereka, Blackwell, ke China.
Meskipun ada kekhawatiran teknologi ini dapat memperkuat militer Beijing, Trump menyebut chip yang akan diizinkan adalah versi dengan performa yang dipangkas sekitar 30-50%.
Trump menyatakan CEO Nvidia, Jensen Huang, kemungkinan akan kembali menemuinya untuk membahas rencana ini. "Versi ini tidak akan sehebat versi utamanya," ujar Trump, dikutip dari Reuters, Rabu (13/8/2025).
Langkah ini dinilai sejumlah pengamat berpotensi memberi China akses ke teknologi komputasi canggih, meskipun dalam bentuk terbatas.
Menurut Saif Khan, mantan pejabat keamanan teknologi Gedung Putih, akumulasi chip versi terbatas ini tetap bisa memungkinkan China membangun superkomputer AI berskala besar.
Sebelumnya, Trump menyetujui kesepakatan langka dengan Nvidia dan AMD, yang mengharuskan kedua perusahaan membayar 15% dari pendapatan penjualan chip tertentu ke China kepada pemerintah AS.
Kesepakatan ini muncul setelah ekspor chip H20, versi AI yang kurang canggih, diizinkan kembali, meski sempat dihentikan pada April.
Trump membela kesepakatan tersebut, menyebut chip H20 sudah "usang" dan meminta peningkatan kontribusi dari Nvidia jika penjualan chip baru disetujui.
"Saya bilang, kalau saya setuju, saya mau 20% untuk negara ini," tegasnya.
Juru bicara Nvidia menegaskan perusahaan mematuhi seluruh aturan pemerintah AS. AMD juga menyatakan telah mendapat izin ekspor chip AI ke China, namun tak memberikan detail soal skema pembagian pendapatan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menuduh AS terus menggunakan teknologi sebagai alat untuk menekan negaranya, menyebut kebijakan tersebut sebagai bentuk pengekangan yang tidak adil.