Nusantaratv.com-Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mencatat jumlah kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) terbanyak terjadi di Jawa Barat.
Pemprov Jabar akan melakukan evaluasi terhadap penyelenggara hingga vendor penyedia
makanan serta berencana melakukan pemanggilan pekan depan.
Ia menegaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan evaluasi menyeluruh
dan melakukan pemanggilan terhadap penyelenggara hingga vendor penyedia MBG.
"Dalam minggu depan ingin bertemu dengan pengelola MBG wilayah Jabat. Keracunan itu lebih disebabkan karena jumlah layanannya tidak seimbang dengan jumlah pelayan," kata Dedi Mulyadi seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Prime.
Dedi pun memaparkan soal ketidakseimbangan antara jumlah yang dilayani dengan jumlah yang melayani.
"Begini, misalnya yang dilayaninnya sekian ribu orang, kemudian jumlah yang melayaninya hanya sedikit. Ditambah lagi jarak yang ditempuh jauh. Kemudian ditambah lagi juga ingin memberikan layanan secara sekaligus," bebernya.
"Misalnya gini, masaknya jam 1.00 malam atau masaknya jam 12.00 malam, disajikannya jam 12. siang. Kan jarak waktunya lama. Nah, itu kan perlu dievaluasi," imbuhnya.
Menurut Dedi Mulyadi, penyebab keracunan yang terjadi di Jawa Barat karena jumlah
penerima layanan tidak seimbang dengan tenaga yang tersedia serta manajemen
penyajian makanan yang dinilai kurang tepat.
Evaluasi program makanan bergizi gratis ini diharapkan mampu memberikan jaminan keamanan agar siswa dapat menerima manfaat tanpa takut terulangnya kasus keracunan.