Nusantaratv.com-Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) meluncurkan gerakan nasional #RukunSamaTeman sebagai upaya memperkuat pemenuhan hak anak sekaligus menjadikan sekolah sebagai ruang belajar yang aman, nyaman, gembira, dan bebas kekerasan.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menjelaskan bahwa melalui kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), gerakan ini menjadi platform penting untuk membangun budaya positif di kalangan anak-anak yang berakar pada rasa saling menghargai dan kepedulian antar teman.
Dia menegaskan, perlindungan anak dimulai dari pemenuhan hak dasar, termasuk hak atas rasa aman, kasih sayang, dan lingkungan belajar yang kondusif.
"Anak-anak kita berhak atas keamanan fisik dan psikologis. Anak terlantar bukan hanya yang tidak memiliki rumah, tetapi anak yang tidak terpenuhi hak-haknya. Ini yang harus kita cegah," ujar Menteri Arifah.
Dalam dialog bersama murid, Menteri PPPA menekankan pentingnya empati dan kepedulian antar teman.
"Kalau ada teman sedih, dekati dan dengarkan. Jangan mengejek atau menjauhi. Sekolah yang nyaman lahir dari hal-hal sederhana seperti saling menghargai dan saling menjaga," tuturnya.
Lebih lanjut, Arifah mendorong murid menerapkan prinsip "Speak Up, Reach Out, and Stand Up" sebagai wujud keberanian mencegah perundungan.
"Kalau melihat tindakan tidak aman, berbicaralah, dan jika ada teman yang membutuhkan dukungan, rangkullah. Dan kalau terjadi kekerasan, jangan diam," tambahnya, dilansir dari Antara.
Menteri PPPA juga menekankan bahwa pencegahan kekerasan harus melibatkan sinergi empat pusat pendidikan: keluarga, sekolah, masyarakat, dan media. Gerakan seperti #RukunSamaTeman dianggap strategis untuk memastikan anak Indonesia tumbuh aman, bahagia, percaya diri, dan mampu mencapai potensi terbaiknya. Lingkungan yang rukun dimulai dari langkah sederhana, yakni saling menghargai.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya hubungan sosial yang sehat sebagai fondasi keberhasilan belajar.
"Masa depan Indonesia Emas 2045 ada pada anak-anak yang hari ini berada di sekolah dasar dan menengah. Semakin banyak kawan, semakin aman dan nyaman. Jika sekolah aman, mereka dapat belajar dengan tenang dan berprestasi sesuai bakat dan minatnya," ujar Mendikdasmen.
Abdul Mu’ti menambahkan bahwa gerakan ini memperkuat pembentukan karakter murid melalui budaya positif dan interaksi sosial yang sehat.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh