Nusantara Energy Forum 2025: Wamendagri: Ada Harapan Besar Indonesia Bisa Mitigasi Ancaman Perubahan Iklim

Nusantaratv.com - 20 Agustus 2025

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menjadi keynote speaker pada Nusantara Energy Forum 2025 yang diselenggarakan oleh Nusantara TV di Nusantara Ballroom NT Tower Jakarta
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menjadi keynote speaker pada Nusantara Energy Forum 2025 yang diselenggarakan oleh Nusantara TV di Nusantara Ballroom NT Tower Jakarta

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengatakan Indonesia memiliki harapan besar untuk bisa melakukan mitigasi terhadap ancaman perubahan iklim global yang dapat menghambat tercapainya target pembangunan. Pasalnya, saat ini mayoritas pemimpin di daerah adalah kelompok milenial.  

Dengan konfigurasi kepemimpinan tersebut, Bima Arya optimis berbagai program strategis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto khususnya dalam hal swasembada energi dan swasembada pangan dapat terealisasi dengan baik. 

Hal itu dikatakan Bima Arya saat menjadi keynote speaker pada Nusantara Energy Forum 2025 yang mengusung tema "Energizing Indonesia for a Sustainable Future" di Nusantara Ballroom NT Tower Jakarta, Rabu 20 Agustus 2025. 

"Yang menarik yang saya kira ruang membagi kita untuk memiliki harapan. Karena 80% kepala daerah adalah newcomers. Jadi sebagian besar adalah bukan pertahana," kata Bima Arya. 

"Kedua berdasarkan usia ini sekarang generasi milenial ini hampir 80 jadi Kepala Daerah Wakil Bupati. Artinya apa? Secara keseluruhan kita melihat generasi baru pemimpin-pemimpin daerah yang semestinya menjadi ruang bagi kita. Untuk bersama-sama fokus ke target kita 2030, 2060 energi baru yang terbarukan, climate change dan lain-lain," imbuhnya. 

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menerima cenderamata untuk Kemendagri dari jajaran Direksi Nusantara TV, Randy Monthonaro Tampubolon (kiri), Don Bosco Selamun (Kedua kiri), Tommy William Tampubolon (kedua kanan) dan Dimpos Tampubolon (kanan)

Bima mengungkapkan ancaman dunia sekarang ini bukan lagi hanya sebatas perubahan iklim (climate change) tetapi sudah sampai tingkat pendidihan global (global boiling) sebagaimana disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Pendidihan global telah menyebabkan anomali iklim yang seringkali menyebabkan terjadinya bencana alam seperti banjir secara tiba-tiba dan lainnya.

Bima juga menyinggung soal keseriusan daerah dalam mengatasi emosi karbon dan ancaman lingkungan lainnya. 

"Kementerian Dalam Negeri saat ini adalah menyesuaikan kebijakan dengan daerah, dan ini tak mudah kenapa? karena saat ini kita punya banyak target program nasional. Ada koperasi Desa Merah Putih, Sekolah Rakyat ada Makan Bergizi Gratis, irigasi, ketahanan pangan dan sebagainya. Dan tentu perjuangan tersendiri bagi kita hari ini untuk mengakomodasi risiko-risiko perubahan iklim, mitigasi perubahan iklim energi baru terbarukan ini dalam vision dari para pemimpin daerah kita," pungkasnya. 

Bima berharap pemerintah daerah dapat memaksimalkan APBD-nya dan transfer dari pusat secara efisien untuk program-program yang lebih substantif dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan warganya. 

Ia mengapresiasi sejumlah daerah yang telah menginisiasi program-program nyata untuk mengatasi ancaman perubahan iklim melalui kegiatan Car Free Day, Earth Time, pengolahan sampah menjadi listrik, bank sampah, pembatasan penjualan air mineral dalam kemasan dan lain sebagainya. 


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close